Rabu, 24 Oktober 2018

A to Z Generation


Z, huruf terakhir dalam alphabet. Apakah ini petunjuk akan berakhirnya generasi ini. Generasi yang di impi-impikan akan melanjutkan cucuran darah para pendahulunya. Dengan penuh pengharapan, kami akan melanjutkan perjuangan untuk tetap menegakkan bendera merah putih. Oleh karena itu, kami berlomba-lomba menanam ilmu sebanyak mungkin, memanen prestasi secerah matahari, dan memetik target akhir kami. Menuju Indonesia maju.

Bersumpah akan tanah air yang kian menua, yang mulai sakit dan rapuh akan perlakuan keji kami yang tidak juga sadar. Kami pemuda pemudi Indonesia berjanji akan bertarung dengan teknologi yang telah mengambil alih pikiran kami demi harta. Merebut kembali kemanusiaan yang telah lama hilang dengan banyak korban jiwa yang telah hilang dengan tidak adil. Mengembalikan Indonesia yang dulu subur, makmur, tentram, dan adil. Yang kata-katanya sebagai surga dunia.

Menurut saya, Generasi Z bukanlah akhir dari sebuah generasi. Melainkan titik selesai semua pertikaian berakhir. Semua alphabet akan bersatu menjadi sebuah kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, yang kemudian menjadi sebuah cerita. Dimana semua akan mulai tersusun dengan rapi, dan akan muncul Indonesia yang baru. Sesuai dengan cita-cita para pejuang Indonesia. INDONESIA MAJU.

Senin, 08 Oktober 2018

Letih

Terlampau letih bahkan hanya untuk sekedar membuka mata. Menyunggingkan senyum. Dan serta merta menyapa orang-orang yang berlalu-lalang.

Bertanya-tanya kemana tenaga ini menghilang. Melewati hari yang sama, sama melelahkannya. Tapi mengapa mereka terlihat biasa saja, bahkan mereka terlihat ...baik.

Meminum segala racikan dokter dengan pegangan bahwa aku akan terlihat baik kembali. Tapi aku harus menerima kenyataanku, bahwa semua itu hanya sekedar angan-angan belaka.

Selasa, 02 Oktober 2018

Through The Night~



Malam biasa, sama seperti malam lainnya. Berkaca dan berusaha untuk tersenyum.

Walau hatinya selalu teriris begitu melihat senyum ini. Senyum palsu. Senyum yang sudah tidak lagi sama seperti dulu.

Dulu. Kangen berjumpa dengannya. Rindu akan kehadirannya. Tapi itu semua hanya mimpi belaka.

Berharap ketika ia mengistirahatkan tubuh nya, Tuhan akan mempertemukannya dengan Dulu.

Karena perasaan yang teramat rindu ini membunuhnya secara perlahan.

Ingin rasanya menyuarakan suara hatinya, berteriak pada seisi dunia bahwa ia sedang tidak apa-apa.

Tapi kemudian ia tersadar, dirinya hanyalah 'pilihan kedua'.

Bahkan ia tidak punya nama untuk dipanggil.

Mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah dengan segala skenario dunia dan meluncurlah segala curahan hatinya.

Hanya dinding putih disampingnya lah yang menjadi saksi bisu segala keluh kesah, air mata, dan rasa nyeri yang tiada akhirnya itu.

Berharap malam akan membawanya ke tempat yang seharusnya.

Dimana segalanya berwarna putih dan tidak ada yang bersedih.
"You'll make it through the night, just hug your pillow tighter"

Ibadat Doa Novena Tiga Kali Salam Maria