Rabu, 25 Juli 2018

Haji Agus Salim and His Beard


     Haji Agus Salim. It must be familiar with this one name. Men born October 8, 1884 in the City of Gadang, Agam, West Sumatra, Dutch East Indies. He was one of Indonesia's defenders who died in simplicity on 4 November 1954 in Jakarta, Indonesia at the age of 70 years. He is also the first hero to be buried in Kalibata Hero Cemetery.

     Haji Agus Salim was born under the name of Mashudul Haq which means the defender of truth. Well from here we've got Lessons. The name given by the parents is not just any name, our name must have an implied story or meaning. It is therefore unlawful, to make fun of names.


     Well, you know how Haji Agus Salim looks. It turns out he was once scorned for his appearance. Once in a general meeting forum organization, Haji Agus Salim who has a distinctive appearance with cap and long white beard was on the podium. But when he was seriously talking about his views, some of the young men sitting in the back row, scorned Haji Agus Salim. They make noise in the back while imitating the sound of goats, "mbeeek ..... mbeek ...", and then laugh giggling together.

     Haji Agus Salim, who is aware of himself being mocked, with his bearded appearance and considered a goat, paused his speech. Then he calmly said, "What a pleasure, it turns out our forum is in demand and also attended by the goats that roam the back. But it would be nice if the goats we send it out to eat green grass in the yard. Because however important I am talking about here, it will not be understood by the brains of these goats. So it's beautiful if they just remove it from the room, to fill the stomach with grass until full. "

     Hearing Agus Salim's speech, suddenly all the young scorner was silent. Changed by the loud laughter of the audience who laughed at the youths, one by one with the shame and face flushed, exit the meeting room through the back door.

      Wow, that's very embarrassing. As many people say, everyone has a different appearance like a saying do not see from its appearance but from its contents. Look at someone from his heart not from his physical. Then if we are publicly humiliated, be calm and wise like Haji Agus Salim and shoot them back.


Leiden Is Lijden
 Leading is suffering, not cultivating treasure
Haji Agus Salim

Sabtu, 21 Juli 2018

Alasanku Memilih SMA Negeri 68

     Hello!! Namaku Cecil. Aku dari kelas IPS III di SMAN 68. Kepo dong pastinya. Kenapa pilih IPS? Kenapa aku pilih di SMA Negeri? Kenapa 68? Kok ga pilih swasta aja? Semuanya bakal aku bahas disini. Dari awal kebimbangan yang berakhir dengan kepuasan. Aku berharap kalian semua bisa terbantu untuk lebih teliti dalam mencari SMA kalian masing-masing dan buat kalian yang lagi di SMA, FIGHTING!

     Pertama-tama aku tidak berhasil mendaptkan SMA Negeri di jalur lokal. Sebenarnya bisa saja aku untuk daftar ulang, tapi aku memberanikan diri untuk mencoba jalur umum. SMANN 68 adalah pilihan pertama ku di jalur umum dengan mengambil jurusan IPS. Alasan kedua, SMAN 68? Sekolah percontohan. Dengan berpegang prinsip itu aku berharap aku dapat memantapkan pilihan ku di jurusan IPS. Karena sebelumnya aku masih sangat abu-abu mengenai jurusan yang aku ambil di SMA.

     Pada hari pertama MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah), aku dibuat kagum dengan prestasi akadmeis yang diraih oleh murid SMAN 68, juga dengan kegiatan rutin keagamaan yang dilaksanankan. Karena sebelumnya aku tidak memperoleh pelajaran agama yang cukup baik dikarenakan aku termasuk minoritas. Lalu saat presentasi ekstrakulikuler aku sangat dibuat tercengang. Banyaknya ekskul yang diselenggarakan untuk meningkat bakat para murid juga jenjang prestasi yang diperoleh berada di tingkat internasional. Hal ini juga mendukung para murid untuk aktif di luar jam bidang akademis.

     Sarana dan pra-sarana sekolah yang mendukung pembelajaran menjadi salah satu alasanku. Setiap kelas yang dilengkapi dengan proyektor, meja dan kursi yang nyaman, serta tambahan pendingin ruangan yang membuat kegiatan belajar mengajar jauh lebih nyaman. Juga dengan pemanfaatan kemajuan teknologi di era digital yang memudahkan para murid dan juga guru pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

     Last but not least, aku masuk di SMAN 68 untuk mengejar jalur undangan Perguruan Tinggi Negeri. Klise. Memang, tapi itu faktanya. Banyaknya kakak kelas dan para alumni yang di terima di PTN baik melalui jalur undangan, prestasi, dan lainnya membuktikan hasil kerja SMAN 68. Hal itu juga membukan jalan bagi para murid selanjutnya di SMAN 68 untuk tidak patah semangat. 

    Itulah alasan-alasan aku mendaftar di SMAN 68. Aku merasa sangat bersyukur dengan ‘ketendang’nya posisi ku pada jalur lokal. Karena jika tidak mungkin aku tidak akan menulis cerita ini. Oh ya, sampai sekarang aku masih tidak tahu ingin masuk universitas mana dan mengambil jurusan apa. Karena aku belum tahu ingin menjadi apa nanti aku ketika dewasa. Tapi yang pasti aku akan belajar lebih giat dan tidak lupa untuk enjoy di masa-masa SMA ku. 

Because dude, it's alright even if you don’t have a dream. It's possible not to have one. Just be happy👌

Ibadat Doa Novena Tiga Kali Salam Maria