Pertama-tama aku tidak berhasil mendaptkan SMA Negeri di jalur lokal. Sebenarnya bisa saja aku untuk daftar ulang, tapi aku memberanikan diri untuk mencoba jalur umum. SMANN 68 adalah pilihan pertama ku di jalur umum dengan mengambil jurusan IPS. Alasan kedua, SMAN 68? Sekolah percontohan. Dengan berpegang prinsip itu aku berharap aku dapat memantapkan pilihan ku di jurusan IPS. Karena sebelumnya aku masih sangat abu-abu mengenai jurusan yang aku ambil di SMA.
Pada hari pertama MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah), aku dibuat kagum dengan prestasi akadmeis yang diraih oleh murid SMAN 68, juga dengan kegiatan rutin keagamaan yang dilaksanankan. Karena sebelumnya aku tidak memperoleh pelajaran agama yang cukup baik dikarenakan aku termasuk minoritas. Lalu saat presentasi ekstrakulikuler aku sangat dibuat tercengang. Banyaknya ekskul yang diselenggarakan untuk meningkat bakat para murid juga jenjang prestasi yang diperoleh berada di tingkat internasional. Hal ini juga mendukung para murid untuk aktif di luar jam bidang akademis.
Sarana dan pra-sarana sekolah yang mendukung pembelajaran menjadi salah satu alasanku. Setiap kelas yang dilengkapi dengan proyektor, meja dan kursi yang nyaman, serta tambahan pendingin ruangan yang membuat kegiatan belajar mengajar jauh lebih nyaman. Juga dengan pemanfaatan kemajuan teknologi di era digital yang memudahkan para murid dan juga guru pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Last but not least, aku masuk di SMAN 68 untuk mengejar jalur undangan Perguruan Tinggi Negeri. Klise. Memang, tapi itu faktanya. Banyaknya kakak kelas dan para alumni yang di terima di PTN baik melalui jalur undangan, prestasi, dan lainnya membuktikan hasil kerja SMAN 68. Hal itu juga membukan jalan bagi para murid selanjutnya di SMAN 68 untuk tidak patah semangat.
Itulah alasan-alasan aku mendaftar di SMAN 68. Aku merasa sangat bersyukur dengan ‘ketendang’nya posisi ku pada jalur lokal. Karena jika tidak mungkin aku tidak akan menulis cerita ini. Oh ya, sampai sekarang aku masih tidak tahu ingin masuk universitas mana dan mengambil jurusan apa. Karena aku belum tahu ingin menjadi apa nanti aku ketika dewasa. Tapi yang pasti aku akan belajar lebih giat dan tidak lupa untuk enjoy di masa-masa SMA ku.
Because dude, it's alright even if you don’t have a dream. It's possible not to have one. Just be happy👌
Tidak ada komentar:
Posting Komentar