Rabu, 31 Maret 2021

Ibadat Doa Novena Tiga Kali Salam Maria

Tanda Salib

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Amin


Syahadat Para Rasul

Aku percaya akan Allah,

Bapa yang mahakuasa,

Pencipta langit dan bumi;

Dan akan Yesus Kristus,

Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,

Yang dikandung dari Roh Kudus,

Dilahirkan oleh Perawan Maria;

Yang menderita sengsara

Dalam pemerintahan Pontius Pilatus

Disalibkan, wafat, dan dimakamkan;

Yang turun ke tempat penantian

Pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;

Yang naik ke surga,

Duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa;

Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya akan Roh Kudus,

Gereja katolik yang kudus,

Persekutuan para kudus,

Pengampunan dosa,

Kebangkitan badan,

Kehidupan kekal.

Amin.


Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga,

Dimuliakanlah nama-Mu.

Datanglah kerajaan-Mu.

Jadilah kehendak-Mu

di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada hari ini,

dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami

ke dalam pencobaan,

tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin


Doa Tobat

Allah yang maha rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.

Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik bagiku.

Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.

Allah yang maha murah, ampunilah aku, orang berdosa.

Amin


Novena Tiga Salam Maria

Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Putramu.


Baik keluhuran Tuhan, penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar sesuai dengan kehendak Putramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Putramu, yang pasti tak akan menolakmu.


Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St. Mechtildis yang kau beritahukan tentang kebaikan doa “Tiga Salam Maria”, yang sangat besar manfaatnya itu.


Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)


Doa wujud permohonan anda…

Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat


Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Putramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.


Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapi ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.


O Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Putramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.


Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi “Tiga Salam Maria” aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu.


Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)


Doa wujud permohonan anda…

Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat


O Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai “Bunda yang penuh belas kasih”, aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku.


Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Putramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hati kudusmu.


Engkau memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St. Brigita, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Putramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Putramu.


O Bunda, Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolonganmu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. (hening sejenak dan rasakan kuasa Roh Kudus hadir dalam diri anda) Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi “Tiga Salam Maria”, aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.


Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. (3 kali)


Doa wujud permohonan anda…

Bunda Maria, Bunda yang baik dan murah hati, jauhkanlah (diriku, dia, kami) dari dosa berat

Amin


Kemuliaan

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,

seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.

Amin


Terpujilah

Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef, sekarang dan selama-lamanya.

Amin.


Tanda Salib

Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Amin



Shalom semuanya, aku mau ceritain kesaksian doa novena aku. Puji Tuhan aku dapat diterima di Universitas impianku. Tentu semua itu didukung dengan kerja keras. Ini menjadi salah satu bukti nyata kesaksianku dalam doa novena, aku berharap doa-doa kalian semua juga dapat tercapai yaa! Jangan lupa untuk memberikan kesaksian kalian kepada orang lain sebagai ungkapan terimakasih kepada Bunda Maria, penolong sejati.

Kependudukan

A. Pendekatan Masalah Kependudukan
B. Teknik Mengumpulkan Data
1. Sensus
2. Survei
3. Registrasi 
C. Teori Kependudukan
D. Komposisi Penduduk
E. Piramida Penduduk
F. Karakteristik Penduduk
1. Sex Ratio
2. Dependecy Ratio
G. Anti Natalitas
H. Pro Natalitas
I. Bonus Demografi
J. Mobilitas Penduduk
1. Non Permanen
2. Permanen 
K. Permasalahan Kependudukan di Indonesia
1. Masalah Kuantitatif
2. Masalah Kualitatif
L. Transisi Demografi
M. Rumus

Senin, 18 Mei 2020

Mitigasi Bencana

A. Pengertian
  1. Mitigasi
  2. Bencana
B. Jenis Mitigasi
C. Jenis Bencana Alam
D. Macam Bencana Alam
  1. Gempa Bumi
  2. Tsunami
  3. Gunung Meletus
  4. Banjir
  5. Angin Topan
  6. Tanah Longsor
E. Manajemen Bencana

Rabu, 24 Oktober 2018

A to Z Generation


Z, huruf terakhir dalam alphabet. Apakah ini petunjuk akan berakhirnya generasi ini. Generasi yang di impi-impikan akan melanjutkan cucuran darah para pendahulunya. Dengan penuh pengharapan, kami akan melanjutkan perjuangan untuk tetap menegakkan bendera merah putih. Oleh karena itu, kami berlomba-lomba menanam ilmu sebanyak mungkin, memanen prestasi secerah matahari, dan memetik target akhir kami. Menuju Indonesia maju.

Bersumpah akan tanah air yang kian menua, yang mulai sakit dan rapuh akan perlakuan keji kami yang tidak juga sadar. Kami pemuda pemudi Indonesia berjanji akan bertarung dengan teknologi yang telah mengambil alih pikiran kami demi harta. Merebut kembali kemanusiaan yang telah lama hilang dengan banyak korban jiwa yang telah hilang dengan tidak adil. Mengembalikan Indonesia yang dulu subur, makmur, tentram, dan adil. Yang kata-katanya sebagai surga dunia.

Menurut saya, Generasi Z bukanlah akhir dari sebuah generasi. Melainkan titik selesai semua pertikaian berakhir. Semua alphabet akan bersatu menjadi sebuah kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, yang kemudian menjadi sebuah cerita. Dimana semua akan mulai tersusun dengan rapi, dan akan muncul Indonesia yang baru. Sesuai dengan cita-cita para pejuang Indonesia. INDONESIA MAJU.

Senin, 08 Oktober 2018

Letih

Terlampau letih bahkan hanya untuk sekedar membuka mata. Menyunggingkan senyum. Dan serta merta menyapa orang-orang yang berlalu-lalang.

Bertanya-tanya kemana tenaga ini menghilang. Melewati hari yang sama, sama melelahkannya. Tapi mengapa mereka terlihat biasa saja, bahkan mereka terlihat ...baik.

Meminum segala racikan dokter dengan pegangan bahwa aku akan terlihat baik kembali. Tapi aku harus menerima kenyataanku, bahwa semua itu hanya sekedar angan-angan belaka.

Selasa, 02 Oktober 2018

Through The Night~



Malam biasa, sama seperti malam lainnya. Berkaca dan berusaha untuk tersenyum.

Walau hatinya selalu teriris begitu melihat senyum ini. Senyum palsu. Senyum yang sudah tidak lagi sama seperti dulu.

Dulu. Kangen berjumpa dengannya. Rindu akan kehadirannya. Tapi itu semua hanya mimpi belaka.

Berharap ketika ia mengistirahatkan tubuh nya, Tuhan akan mempertemukannya dengan Dulu.

Karena perasaan yang teramat rindu ini membunuhnya secara perlahan.

Ingin rasanya menyuarakan suara hatinya, berteriak pada seisi dunia bahwa ia sedang tidak apa-apa.

Tapi kemudian ia tersadar, dirinya hanyalah 'pilihan kedua'.

Bahkan ia tidak punya nama untuk dipanggil.

Mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah dengan segala skenario dunia dan meluncurlah segala curahan hatinya.

Hanya dinding putih disampingnya lah yang menjadi saksi bisu segala keluh kesah, air mata, dan rasa nyeri yang tiada akhirnya itu.

Berharap malam akan membawanya ke tempat yang seharusnya.

Dimana segalanya berwarna putih dan tidak ada yang bersedih.
"You'll make it through the night, just hug your pillow tighter"

Rabu, 12 September 2018

Two Sides

Semua sudah selesai. Semua sudah berakhir. Darah yang mereka tumpahkan, keringat yang telah bercucuran, bekas tangis pun telah mengering. Segalanya mereka curahkan pada lembar kertas yang mereka hadapi selama 2 minggu lamanya. Menyerahkan segalanya pada titik akhir, Ketika sudah waktunya tiba, hanya tinggal keluhan penuh penyesalan yang ada. Kegusaran pun menyelimuti hari-hari berikutnya. Lalu, disitulah cerita dimulai. 

Berawal dengan dimulainya perang dingin tak kasat mata. Dua gadis yang habis dihajar oleh ribuan tulisan sebelumnya, kini terancam diambang kematian. Mereka saling sapa, senyum, bahkan bercanda. Tapi jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka sedang berperang. Hanya orang-orang terdekat yang mengetahui seberapa besar perjuangan mereka dalam peperangan batin itu.

Mengawali pagi dengan senyum. Hanya mereka yang tahu senyum itu merupakan topeng belaka. Jauh di dalam nya mereka hancur, berantakan, meratapi perang batin yang kian lama kian parah. Tidak tahu harus berbuat apa. Tidak tahu jalan mana yang harus dipilih. Terjebak dalam labirin yang mereka susun sendiri.

Ingin rasanya menyudahi semua ini, batin mereka. Tapi lari dari masalah bukanlah solusinya. Jalan tengah pun semata-mata menimbulkan masalah lain. "Lo tau kan apapun yang terjadi, mau lo bener, mau lo salah. Di mata gw lo yang salah. Dia selalu benar. Gw tau gw salah dengan pemikiran gw, Tapi gw harap lo bisa ngertiin gw", akhirnya salah seorang gadis itu memecah keheningan di teras merah. Sore yang tadinya terlihat menarik ditemani dengan matahari yang mulai bersembunyi di belakang pohon besar pun terlihat biasa saja sekarang.

Perempuan dihadapannya yang kini terlihat pucat pun akhirnya membuang nafas guna melepaskan sesak di dadanya. Matanya melihat kesana-kemari, menahan dengan kuat-kuat air mata yang ingin jatuh. Menarik nafas, kemudian mulai membalas ucapan temannya tadi. "I know. Itu hak kamu kok. Aku ga marah". Sesekali ia melihat dan mencoba membaca raut muka gadis dihadapannya. Berjaga-jaga jika ia mengucapkan hal yang salah.

Mereka teman, sahabat bisa dibilang. Tapi salah satu dari mereka tidak akan pernah bisa lagi memandang sahabatnya sama seperti sebelum mereka diterpa badai. Ia belum atau mungkin tidak akan pernah bisa lagi percaya penuh kepada 'sahabat'nya itu. Dan gadis yang lain juga tidak bisa menganggap ia sebagai sahabatnya lagi. Ia juga perempuan yang butuh pelindung, yang juga ingin meluapkan emosinya, tapi ia tahu, ia salah. Ini semua salahnya. Ia berhak untuk mendapatkan perilaku seperti itu.

"Mungkin dengan berjalannya waktu gw bisa maafin dia. Mungkin. Dan mungkin emang gw yang salah dalam masalah ini. Tapi gw tetap ga bisa ngebiarin dia ngelakuin hal itu ke gw, mungkin belom. Dan mungkin gw akan terbiasa melukai diri gw sendiri. Mulai saat ini."

"Mungkin seiringnya waktu aku bisa terbiasa. Terbiasa dengan aku yang merasa terasingkan dalam pertemanan ini. Terbiasa mengalah, terbiasa mendengarkan cemooh, terbiasa menyalahkan diri sendiri."



Two sides. Two person. Two head. Two thought. Two point of views. Which side are you.

Related image 
 Credit to the owner.

They hide their feelings in public and went home crying,
Yet everyone else thought they were the happiest.

Ibadat Doa Novena Tiga Kali Salam Maria